Ini bukan pengalamnku, tapi pengalaman teman lamaku Mulyana Atmaja
Kusuma yang dia kirimkan padaku, ya daripada nganggur mending aku
publish aja kan?hhhaa… Ah pokoknya mending dilihat aja nih, moga aja
berguna buat smuanya,,,,, Tinggal di desa terpencil memang gak selamanya
membuat bosan dan bete, soalnya d dsa itu ada bnyak kelebihan disamping
tempatnya yang sejuk n alami, juga orang2nya itu brsahaja banget,
saling menghormati n mneghargai antar sesama, serta saling memberi ( dan
memperbolehkan mencicipi istri2 mereka ). Namaku Yana, seorang dokter
muda yang tengah memulai karir dari awal banget, yaitu mencoba membuka
praktek kecil di sbuah desa yang masih terbelakang.
Tepatnya desa
Cirengkek di daerah sukabumi jawa barat. Disanalah aku mulai
mengembangkan karir dan masa depanku, juga mengembangkan kemampuan SEKS
ku. Di desa ini memang belum ada fasilitas kesehatan seperti puskesmas,
apalagi ada nya dokter yang praktek, sehingga kehadiranku disambut
sangat baik oleh warga setempat. Baru satu bulan aku praktek,sudah
sangat terasa sekali bahwa masyarakat cirengkek memang sangat
membutuhkan kehadiran dokter seperti aku, apalagi kaum wanita nya. Oke
singkat aja, cerita ini bermula ketika aku sedang membereskan semua
peralatan karena hari itu sepi pendatang, mungkin karena cuaca memang
hujan deras. Tiba-tiba seorang wanita dari jauh terlihat menghampiri,
ternyata dia adalah bu Een, warga rt 2 yang sehari-hari mebantu suaminya
d warungnya. Dia mendekatiku dan bertanya “udah mau tutu ya pak
dokter?” Aku memeang sudah mau menutup, tapi mau bagaimana, aku adalah
dokter yang punya kewajiban melayani orang yang sakit, apalagi dia sudah
jauh-jauh dating dari rt sebelah, juga dari penampilannya kelihatan
kalo dia hamil. “iya udah bu, tapi kalo ibu ada keperluan ya silakan bu,
masih dibuka kok.” Jawabku “emang ga apa-apa dokter, ntar ngerepoton
nih?” sambil senyum “ga apa-apa kok bu, ini emang kewajiban saya bu!”
sahutku. Sejenak aku pandangi wajahnya memang cukup cantik, umurnya
kira-kira 35an, dan dia tengah hamil muda, sekitar 4 bulanan. Akupun
mempersilahkannya masuk dan langsung melayaninya sbagai dokter kepada
pasiennya. Tidak lama kemudian aku menyuruhnya berbaring untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Bu Een ini memang selain ingin mengecek
kehamilannya, dia juga ingin menanyakan tentang hubungan seks ketika
hamil, soalnya dia takut mengganggu kehamilannya. Akupun menjelaskan
bahwa hubungan seks pada usia hamil yang msih muda tidak berpengaruh
apa-apa, dia pun menganggukan kepalanya dan tersenyum manis, akupun
membalas senyumannya. Namun untuk hal kesehatannya, tenyata dia peminum
kopi, sehingga ada sedikit gangguan pada rahimnya. “ibu peminum kopi
ya?” tanyaku. “iya dok, ibu emang sehari 3x minum kopi, emang kenapa
dok?” “ibu mengalami siklus pteresoida, sehinnga berpotensi membuat bayi
ibu premature.” Jelasku. Ibu itu kaget dan segera memohon agar aku
memberinya solusi, dan akhirnya akupun memberinya saran agar mendapat
perawatan yang intensif. Maka dianjurkan agar ibu een disuntik dengan
obat penetral seminggu sekali. Ibu een pun bersedia memngikuti
perintahku, kebetulan dia adalah istri pemilik warung besar di desa ini.
Seminggu kemudian dia dating dan kebetulan hari itu cuaca cerah, dia
ditemani suaminya untuk mendapatkan perawatan yang aku sarankan.
Hari
pertama kami menjalani dengan baikdan lancar, dan kami lakukan terus
menerus secara kontinyu. Sampai pada suatu minggu, entah minggu ke 8
atau ke 9, dia dating tanpa ditemani suaminya dadang karena harus
mengatar dagangannya ke pasar. Akupun mulai memberinya perawatan dari
mulai melihat keadaan perutnya, sampai pengetesan darahnya. Kebetulan
suasananya memang sangat sepi sehingga aku sedikit santai melakukannya.
Aku sempat berpikir kalo bu een ini memang cantik juga, matanya yang
besar dan bibirnya yang tipis membuatku senang melihatnya, apalagi kalo
dilihat dari bentuk tubuh dari atas sampai bawah, terlihat
lekukan-lekukan tubuh yang ideal. Wajarlah kalo aku terkagum dan tanpa
sadar senyum-senyum meandang wajah bu een sambil menurut perutnya yang
halus. Dia pun membalas senyumku sehingga membuat aku malu. “kenapa nih
dokter senyum sendiri ga ngajak-ngajak?” tanyanya. “eh nggak bu nggak,
maaf ya bu.” Jawabku malu. Dia hanya tertawa kecil dan akupun hanya
tersenyum saja. Akhirnya aku memintanya untuk berbalik agar aku bias
menyuntik pantatnya. Entah kenapa melihat pantatnya yang sintal itu,
penisku langsung berdiri tegak, padahal aku adalah dokter yang
seharusnya tidak memiliki rasa apalagi niat yang macam-macam terhadpa
pasiennya. Tapi mau bagaimana lagi, amanya juga manusia ya wajarlah kalo
melihat pantat wanita yang sintal dan mulus, pasti burungnya akan
berdiri. Bebeapa menit kemudian aku mengambil jarum suntik, dan kembali
menghampiri bu een yang bebrbalik dengan posisi pantat yang jelas
terlihat di hadapanku. Pikiranku kacau, aku sangat terpesona sekaligus
tergoda ole keindahan pantat itu. “kenapa dokter, kok lama?” Tanya bu
een mengagetkanku. “oh iya iay bu sebentar.”jawabku kikuk Akupun nekad
untuk menyurunya membuka lebih lebar celananya sehingga semakin jelas
dan terbuka lebar liang vaginanya yangterlihat dari belakang. Diapun
menuruti saja apapun yang aku perintahkan. Akupun semakin tergoda dan
tak tahan ingin menyuntik lubang anus itu. Kemudian selagi bu een terus
melebarkan bukaan celananya, aku pun membuka risleting celanaku beserta
cd-nya sehinnga penisku bebas berdiri keluar dan aku arahkan menuju
liang anus bu een yang dari tadi menggodaku. Setelah beberapa lama
kemudian akupun mengusap pantatnta dan membukanya sehinnga lubangnya
sedikit terbuak, dan lagsung saja aku suntikan penisku ke lubang anusnya
yang rapat itu. “AHHHHHH……..” teriaknya Akupun memeluknya dan berbisik
“tenang bu, ini adalah suntikan terbaik sebagai obat buat ibu.” Dia
hanya mengerang dan menahan nafasnya kuat-kuat. Akupun terus memeluknya
dari belakang seraya menggesekan penisku yang tak kunjung masuk ke
anusnya yang indah itu. Kemudian beberapa saat dia berontak dan mulai
sadar kalau yang aku suntikan itu bukan jarum biasa. “Dokteee…rrrr!!!”
desahnya “ya bu kenapa bu, ada apa bu?” tanyaku seakan-akan aku tidak
melakukan apa-apa. “sakit dok sakit, jangan kesana! Sahutnya. Aku pun
berpikir memang sakit juga, apalagi dia. Lalu aku menghentikan penisku
yang terus mendobrak lobang anusnya, dan memeluk bu een. “maafin saya
bu,!” kataku sambil aku belai rambutnya dan sesekali aku cium dan jilati
lehernya. Rupanya bu een belum sadar dengan apa yang dia alami saat
itu. Dia hanya mengerang sampai akhirnya dia bersuara. “apa-apaan ini
dok?” Aku tidak menjawab tapi terus menciumi lehernya, dan aku juga
meremas payudaranya yang kencang itu. “ah dok jangan dok, aku sedang
hamil tua dan aku juga sudah bersuami!” rintihnya “memang suami kamu
dimana sekarang? Ga ada disini kan, akulah sekarang suami kamu!” sahutku
Dia hanya terdiam saja, mungkin karena telah meraskan hasrat yang mulai
timbul akibat perlakuanku ini. Aku pun mulai menciumi bibirnya biarpun
memang sedikit ada perlawanan, tapi lama-kelamaan dia mulai mengedorkan
perlawanannya dan mulai mebiarkanku leluasa menikmati wajah da lehernya.
Sementara itu, tangan kananku memegang dan meremas pantat montoknya.
Akupun mulai liar dan membuka baju yang dikenakannya, dan ternyata
bukannya dia melawan tapi malah mebantuku mebuka bajunya sendiri. “sini
biar teteh yang buka!” katanya sambil tetap memejamkan matanya Akupun
senang dengan hal itu, dan meneruskan penjelajahanku di tanah kenikmatan
itu hingga akhirnya terbuka lah semua pakaian yang dikenakannya dan
hanya tersisa BH nya saja. “teh aku bukain bh teteh ya, tapi teteh
bukain dong celananya ya!” pintaku Dia hanya mengangguk dan ternyata dia
pun mau melakukan perinthaku. Akhirnya belahan dada nya terlihat jelas
dan sangat indah. Akupun langsung menciumi dan menydot putingnya yang
berwarna merah itu. Dia hanya bias medesah dan sibuk mebuka celananya,
sementara bibir dan tanganku bahkan pahaku aktif bergerak mengenai
apapun pada tubuh bu een itu. Tiba-tiba terdengar desahan,,, “dok udah
nih dok!” kata een. “oh iya saying, udah ya, sekarang buka dong cd km
sekalian!” jawabku. Dan diapun melakukannya seakan-akan dia seperti
dihipnotis olehku. Akupun mulai membuka semua pakaianku dari atas sampai
bawah sampai akhirnya aku telanjang bebas, begitu pula een yang telah
lebih dulu. “en buka dong matanya!” suruhku. “nggak dok, aku malu.”
Jawabnya “malu tapi mau ka?” tnyaku Dia hanya tersenyum dan mulai
membukakan matanya, dan melihat sekelilingnya dengan penuh keheranan.
Kemudian dia pun memelukku dan berkata.. “oh dok, jangan kasih tau
suamiku ya dok!” dia memohon “kan aku suamimu kalo kamu sendirian!”
jawabku Dia pun tersenyum lega dan mulai berani memainkan tangannya pada
tubuhku dan penisku, sesekali dia menciumiku dengan penuh nafsu. “dok
kenapa tadi gak langsung ke memek aku, kan sakit kalau ke anus mah dok!”
“habis, pantat kamu indah banget, ya maaf ya saying, tapi kan sekarang
gak sakit lagi kan?jawabku. “ahh,,,enakkk” jawabnya Kami pun saling
bercumbu selama hamper setengah jam, dan akupun mulai mengarahkan
penisku ke vagina een yang dari tadi sudah basah, Uhhh ahhh suara
desahan kami aling bersahutan…. Padahal een tengah hamil tua, tapi tetap
aja dia lincah. Hamper 20 menit vaginanya aku suntik, nikmat sekali
rasanya mengentot orang yang sedang hamil. Itu, disamping vaginanya yang
hangat, juga hasratnya pun lebih dari biasanya. Beberapa saat kemudian
terasa ada yang hangat pada penisku dan ternyata een orgasme lbh dulu
dan selang 10 menit baru akulah yang orgasme. Aku semburkan lahar panas
itu kedalam perut hamilnya een. Sungguh nikmat rasanya menikmati vagina
istri orang lain, apalagi dia tengah hamil. “dok, aku cape dok, aku
pengen istirahat” “y udah kamu nginep aja disini, lagian udah malem dan
hujan deras lagi.!” Pintaku “y udah aku mau nelpon suamiku buat minta
ijin.” Sahutnya Lalu dia pun menelpon suamninya dan minta ijin menginap
di rumah temannya. Suaminya pun tanpa curiga langsung mengijinkannya.
Kemudian kami istirahat sejenak dan saedikit tertawa bahagia.sejam
kemudian een mandi, dan akupun ikut dengannya mandi bersama.
Di kamar
mandi, penisku yang mengeras membuat een tersenyum mebuat kami kembali
melakukan hubungan seks lagi. Kali ini hany setengah jam dan kami pun
makan malam. Sebelum kami tidur, kami sempat sekali saling menukarkan
cairan kenikmtan. Sungguh hari yang meleahkan karena 3x melayani seorang
ibu muda yang tengah hamil tua. Keesokan harinya aku terbangun dan
tidak melihat een disampingku. Rupanya dia tengah mempersiakan hidangan
makan pagi di dapur. Aku yang hanya menggunakan cd pun menghampiri een
yang tengah sibuk. Kemudian aku peluk dia dari belakang dan aku gesekkan
penisku ke belahan pantatnya. Dia tertawa bahagia. Aku memangkunya
keluar menuju taman di belakang rumahku, kemudian aku dudukan dia diatas
kursi bamboo dan hadapkan penisku ke wajahnya. Dia pun langsung
mengerti keinginanku dan membuka cd ku lalu menciumi dan mngemut serta
mengulum peinsku. Beberapa lama kemudian aku menghentikan pekerjjaanya
dan beranjak menuju kamar mandi. Tidak lama kemudian terdengar suara
orang yang mengetuk pintu. Dan ketika kubuka ternyata een yang tanpa
sehelai benangpun berdiri didepan pintu. “apa en?”tanyaku heran “aku
pengen vaginaku dijilatin lagi!” jawabnya meminta Akupun tersenyum saja
sambil merangkul tangannya dan mengewenya kembali d kamar mandi.
Begitulah kajadian yang kualami dengan een seperti pasanagn suami istri.
Siangnya een pulang denagn wajah berbunga-bunga. Dan kami pun
kadang-kadang suka melakukan kembali hubungan seks kami terus menerus
kedepannya. Kadang dirumahku, kadang di rumah een. Namun hubunganku
bukan dengan een saja. Bahkan istri lurah dan istri ustad pun berhasil
aku jajal kehormatannya. Bu Mimin adalah wanita yang sangat dihargai
Karen suami nya adalah lurah yang telah emnjabat cukup lama di desa
kami. Usianya sekitar 40 tahunan, badannya tinggi besar. Sore itu dia
hendak disuntuk kb, aku lagi-lagi tergoda oleh pantat yang montok dan
mulus. Tadinya aku mau malakukan taktik seperti pada een, tp sayangnya
bu mimin ini orangnya gampang akrab dan suka ngobrol. Sehinnga aku ga
bisa sempat menusuknya dari belakang. Tapi dewi cinta memang memayungi
aku, entah kenapa kami bisa ngobrol membahas mengenai hubungan intim
yang gagal dan sebagainya. Dan entah kenapa aku juga bisa member saran
tentang hubungan seks. “aku punya obat yang manjur buat menjadikan suami
ibu kuat.”kataku “buakan suami ibu, tapi itu nya suami ibu!” jawab nya
“apanya sih bu?” tanyku menggoda. “ah kamu juga punya kan?” “yang mana
bu, kasih tau dong?”godaku lagi “ah kamu ini pura-pura, padahal kamu
Cuma menggoda ibu aja kan?” tanyanya “emang, emang saya menggoda ibu!”
jawabku “menggoda buat apa?” Tanya bu mimin heran Kemudian aku
menghampirinya dan membuka celana hingga terlihat penisku dan kemudian
aku kocokkan di depan bu lurah montok itu seraya berkata “buat
menawarkan kenikmatan sesame antara kita berdua" Ibu lurah itu hanya
terdiam heran dengan omonganku itu, sampai akhirnya aku menghampirinya
dan memegang tangannya, kemudian mengarahkannya ke penisku yang berdiri
gagah. ‘bu kocokkin dong,!” pintaku Kemudian ibu lurah itu menggenggam
penisku dengan keras dan mengocokkannya. “kamu ini gila ya, ayo cepet
entotin ibu!” serunya… Lagi- lagi aku mengentot wanita yang lebih tua
dan suadah bersuami. Kami melakukan hubungan seks kami tidak selama
dengan een, cumin 25 menit, tapi cukup membuat ibu lurah itu ketagihan
sehingga sampai beberapa kali kami melakukannya. Bu Mimin, ya dia memang
wanita istimewa di desa ini, disamping dia seorang istri lurah, dia
juga mentan seorang ronggeng. Pantas saja sewaktu aku memperlihatkan
penisku, dia tidak marah, bahkan malupun tidak. Dia malah merespon dan
memberi sinyakl kalau dia juga mau-mau aja mengikuti perlakuanku.
Beberapa hari setelah aku menikmati permainannya yang manis n
menakjubkan, hari-hariku berjalan mulus seperti biasa, tidak ada
perubahan apapun dalam kehidupanku. Malah praktekku semakin berjalan
maju. Siang itu hari sangat cerah dan tamu yang datang untuk
memeriksakan dirinya pun cukup banyk. Salah satu diantara mereka adalah
Firda, atau orang biasa memanggilnya Ida. Wanita sholehah berumur 35
tahun ( seusia dengan Een yang pertama kali aku setubuhi ) yang tiap
harinya berbusana tertutup, karena pakaian sehari-harinya baju kurung
dari atas ke bawah desertai akerudung yang panjang dan lebar. Tidak Cuma
itu, dia juga mengenakan cadar sehinnga aku sulit mengenal wajahnya.
Dia hendak memeriksakan anaknya yang sakit flu. Ida memang jarang
bicara, namun ketika dia hendak menumpang ke kamar mandi di rumahku, aku
sengaja mengaktifkan kamera tersembunyi agar bisa memantau para pasien
yang menurutku wajib diintip. Ternyata dia tengah mengalamni datang
bulan dan dia hendak mengganti oembalutnya. Ketika dia mengganti
pembalutnya, dia membuka seluruh pakaiannya terkecuali cd dan bra nya.
Dan luar biasa, ternyata dia peranakan arab, terlihat hidung dan matanya
yang khas orang arab, diasangat cantik apalagi didukung oleh bentuk
tubuh yang seksi dan montok.mebuatku berpikir mencari cara untukbisa
mencicipi tubuhnya. Akhirnya aku dapat ide yaitu dengan mengancamnya
dengan rekaman yang aku buat saat dia mengganti pembalutnya itu. Makanya
sehabis aku memeriksakan anaknya itu, aku meminta nomor hapenya dengan
alasan agar mudah untuk menghubunginya tentang penyakit ankanya itu. Dia
pun langsung memberikan nomornya tanpa ragu. Malamnya aku memikirkan
bagaimana rasanya menindih tubuh sinta Bu Ida yang sintal dan menciumi
bibirnya yang waahhh mantaplah. Akupun iseng ngemiscall nomornya. Ternya
dia pun mengirimkan sms yang berisi “ assalamualaikum, maaf ini dengan
siapa ada keperluan apa?” Akupun langsung membalasnya “saya ada
kepentinagan dengan Ibu Ida!” “ini saya sendiri” balasnya “ saya dokter
Yana dana ada hal yang perlu saya sampaikan sama ibiu, tapi tidak bisa
di telpon, harap ibu datang besok pagi di tempat praktek saya!” isi
smsku “iya insyaAlloh saya datang, terima kasih.” Esoknya aku senagaja
memasang tulisan tutup pada jendela depan rumahku, agar tidak ada orang
yang datang untuk berobat. Ya antisipasi dengan harapan ida akan datang.
Dan pucuk dicinta ulam pun tiba, orang yang dinanti pun datang. Aku
sempet deg-degan dengan rencanaku untuk mengancamnya. “asalamualaikum
pak doter, ada apa ya?” tanyanya “waalaikum salam ibu ida, silakan
masuk!” jawabku. “disini saja pak” katanya. “ga apa-apa bu, soalnya ini
agak penting” Akhirnya dia dengan sedikit penasaran masuk kerumahku.
Tanpa panjang lebar aku langsung menyalakan video, dan sepertinya ida
merasa heran karean aku menyalakan video itu. “ibu jangan marah ya bu”
kataku Ida pun heran dan hanya diam menunggu apa yang akan aku lakukan.
Video pun nyala dan mulai memainkan rekaman. Ida pun kaget melihat video
rekamannya saat mengganti pembalutnya. “pak dokter apa-apan
ini?”tanyanya “ibu ga mau kan kalu video ini aku sebarin?” gertakku
“nggak pak, jangan, kemarikan rekamannya!” pintanya. “boleh bu, boleh,
tapi ada syaratnya. Gimana?” tanyaku kembali “apa?” tanya ida heran.
“saya ingin tidur malam ini dengan ibu ida!” jawabku Dia kaget dan
menyentak. “apa!!! Tidak, apa-apan ini, kurang ajar banget kamu sama
saya!” “lebih kurang ajar mana jika video ini menyebar?” Dia pun hanya
termenung dan sedikit meneteskan airmatanya. Akupun sebenarnya merasa
iba, tapi mau bagaimana lagi, hasratku untuk meniduri kemontokkan bu ida
udah di ujung tanduk. Kemudian tidak lama kemudian, dia berkata. “nggak
pak, jangan itu, apapun saya lakukan asal jangan itu!” pintanya
memelas. Akupun mendekatinya dan berkata “bu, sekali ini saja” “tapi aku
udah bersuami” jawabnya tegas Akupun memegang tangannya, dia mencoba
melepaskannya, tapi aku terus memegang erat. “bagaimana bu?” tanyaku
lagi Dia hanya diam dan akupun menyuruhnya datang malam ini dan
memperbolehkannya pulang. Malamnya, sekitar pukul 8 aku mendengar suara
orang mengetuk pintu. Ternyata bu Ida, akupun langsung menyuruhnya
masuk. “pak, aku mohon jngan ya pak!” dia pun masih memelasa agar aku
membatalkan niatku itu. Aku tidak menghiraukan omongannya da langsung
meraih tangannya membawanya masuk ke kamarku. Dia beralasan menginap di
rumah orang tuanya. Akupun memberinya sepasang pkaian berupa celana
dalam g-string, bra transparan, gaun tipis berwarna ungu, sepatu boot
jangkung. Aku menyuruhnya untuk mengganti pakaiannya denagn pakaian yang
aku sediakan. Dia pun sempat ragu walau akhirnya mau menuruti mauku.
Beberapa saat kemudia dia keluar dengan mengenakan busana pemberianku.
Luar biasa, dia terlihat menawa sekali, seksi dan menggairahkan. Akuun
langsung menhampirinya dan meraih tangannya. “jangan pak jangan!”
katanya sambil mencoba berontak “ga apa-apa bu pelan-pelan saja” jawabku
Dia hanya terdiam saat aku memnyentuh pahanya yang putih mulus.
Kemudian aku menyalakan musik dan menyuruhnya menari menghiburku. “saya
nggak bisa nari pak>” Tapi aku paksa hingga akhirnya dia menari dan
membuat penisku makin berdiri tegang 110 volt. Akupun mulai membuka
pakaianku dan menyisakan cd saja. Ida sempat memandangi penisku yang
besar dibalik cd ku. “sini sayang, datanglah padaku” rayuku Setelah dia
medekat, aku peluk dan ciumi bibir dan wajahnya. Dia hanya diam dan
sedikit bergetar tubuhnya. Akupun mulai melorotkan cd g-stringnya itu,
kemudian aku gesekkn penisku ke viaginanya yang bersih tanpa bulu itu.
“pak jangan pak, aku udah bersuami pak!” dia masih saja memelas “udah
dong mah, nikmati aja” jawabku “ahhhhhhhhh” dia pun mengerang ketika aku
kenakan kepala penisku ke lubang memeknya. Diapun memelukku erat-erat,
dan akupun membalasnya penuh senang. Akupn terus menggesekkan penisku
sambil tangan kiriku megelus punggunya yang halus. Aku terus ciumi
lehernya hingga basah. Ida hanya diam saja menikamti permainanku ini.
“mas, buka aja mas” bisiknya Wah girangnya hatiku mendenagarnya, aku
yakin kalau ida udah mulai mnikmati dan udah berani menyuruhku membuka
branya. Indah sekali dadanya yang berujung puting merah muda itu.
Rupanya dia tengah menysui. “mah, papah minta susunya ya, haus nih!:
rayuku dengan memanggilnya mamah “papaahhh!!!” desahnya memberi isarat.
Akupun menyedot susu yan ada pada payudaranya, rasanya memang tidak
manis, tapi menggairahkan. Beberapa lama kemudian aku mulai memainkan
vaginanya, aku masukkan es batu kedalam vaginanya dan serentak dia
mengerang. “ahhhhhh” Aku tersenyum saja dan meraih kembali bibirnya.
Setelah itu aku berbaring dan menyuruhnya duduk di atasku. Kami sempat
berbincang. “papah aduh mamah takut nih!” “takut apa mamah?” tanyaku
heran Dia tidak menjawab, malah meraih bibirku dan terus menciumiku
penuh hasrat. Sekitar 5 menit kami melakukan ciuman panas itu, dan
kemudian aku ubah posisi, ida berbaring dan aku diatas menindihnya.
“cepet dong pah!” pintanya Kaupun langsung memenuhi keinginannya dan
langsung mengaerahkan penisku ke vaginanya yang basah dan bebrbau sedap
itu. Rupanya vaginany sangat sempit dan butuh waktu cukup lama hingga
akhirnya penisku masuk seluruhnya ke dalam. Aku kocokkan secara
beraturan dan dia hanya mendesah dan sekali-kali mengerang kenikmatan.
“ahh uahhh pah terus pah...” Aku hanya tersenyum senang dan terus
mengebor liang surga istri ustad itu. “mah pake dulu dong kerudung
kamu!” suruhku. Dia pun mau saja dan kini dia ngentot denganku dengan
mengenakan jilbab. Semakin bersemangat saja rasanya. “ahhhhh mas
arya...tolong mas...ida diewe nih sama dokter gila!!!!” dia berteriak
aneh memanggil nama suaminya. Dan itu semakin membuat kami menikmati
permainan yang berdurasi kira-kira setengah jam itu. Akupun sudah sampai
pada puncak dan siap menyemburkan lahar kenikmatan ku di rahimnya.
Hangat sekali rasanya, tapi tugasku belum selesai karena ida belum
oragasme. Beberapa menit kemudian dia sampai pada puncaknya dan
meyelimuti penisku denagn cairan senggamanya. Kami terdiam sejenak dan
saling memandan penuh senyum. “dibandingkan dengan suamimu, bagaimana
denagn saya?” tanyaku menggoda. Dia tidak berkata apa-apa hanya
memelukku sambil mendesah “aaaahhhh” Kemudian dia membuka kerudungnya
dan memakainya untukmengelap sisa air sperma di selangkangannya. Kami
sangat bahagia malam itu sampai kami tertidur dan bangun pagi-pagi.
Sebelum ida pulan pukul 7 pagi, aku sempat memintanya untuk menyepong
penisku selamu 10 menit. Dia terlihat begitu puas dengan kenikmatan yang
aku berikan. Dengan demikian sudah 3 wanita yang telah bersuami yang
sudah aku dapatkan surganya. Aku akan terus malakukan hal yang sma pada
wanita lainnya, apalagi aku udah punya target sama seorang wanita yang
jauh lebih tua. Tapi sebelum aku mendapatkannya, ya aku isi waktuku
dengan Een, Mimin, dan Ida, mereka selalu jadi istri-istri cadanganku
tiap minggu nya. Ya aku kasih jadwal aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar